Jumat, 30 Oktober 2009

ISLAM POLITIS ?



Akhir-akhir ini berkembang beberapa istilah dalam tulisan para sekuler dan westernis, dari haluan kiri maupun kanan, atau orang-orang yang mengikuti pola pemikiran marxis di timur dan pola pemikiran liberal di barat.

Istilah "Islam Politis". Yang mereka maksudkan dengan istilah ini ialah Islam yang memperhatikan urusan umat Islam dan hubungan-hubungan yang dijalinnya, di dalam dan di luar negeri , upaya membebaskannya dari campur tangan kekuasaan luar , menghadapi segala urusan material dan moral menurut kehendaknya sendiri, membebaskannya dari penyusupan imperialis Barat dalam masalah peradaban , sosial dan hukum, agar dapat kembali ke penerapan syariat Allah dalam berbagai sektor kehidupan..

Mereka melemparkan istilah "Islam Politis" untuk menghindari isi kandungannya dan para da'i yang menyeru kepada Islam secara menyeluruh, dengan istilah akidah dan syariat, agama dan negara.

Banyak orang yang bertanya , apakah istilah yang baru ini(Islam Politis) bisa diterima dari sudut pandang syariat? Bukankah memasukan politik kedalam Islam merupakan hal baru dari kalangan da'i pada zaman sekarang? Ataukah hal ini termasuk bagian dari agama yang sudah ditetapkan berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah?

Penggunaan Istilah (Islam Politis) ini Tidak Bisa Diterima
Menurut pandangan Islam, istilah "Islam Politis" ini tidak bisa diterima, karena ia merupakan penerapan temporal yang sengaja dibuat oleh musuh-musuh Islam , untuk memilah-milah Islam menjadi beberapa bagian yang saling berbeda , bukan merupakan Islam yang satu sebagaimana yang diturunkan Allah dan seperti yang dipeluk orang-orang Muslim . Tapi itu merupakan "Islam-Islam" yang beragam dan berbeda-beda, seperti yang dikehendaki oleh musush-musuh Islam.

Terkadang mereka membuat pembagian berdasarkan wilayah , sehingga disana ada Islam Asia dan Islam Afrika. Terkadang mereka membauat pembagian berdasarkan masa, sehingga disana ada Islam masa Nabawy, Islam masa Al-Khulafa'ur-rasyidun, Islam masa Umawiyah , Islam masa Abbasiyah, Islam masa Utsman , Islam masa kontemporer, dan lain sebagainya.

Terkadang mereka membuat pembagian berdasarkan jenis, sehingga disana ada Islam Arab, Islam India, Islam Turki , Islam Melayu dan lain-lainnya. Terkadang mereka membuat pembagian berdaarkan Mazhab, sehingga disana ada Islam snni, Islam Syi'i. Mereka juga membagi yang sunni menjadi beberapa bagian dan yang syi'i menjadi beberapa bagian.

Pembagian-pembagian ini masih ditambah lagi dengan dengan pembagian baru lainnya, seperti Islam revolusioner, Islam reaksioner, Islam radikal, Islam klasik, Islam kiri, Islam kanan, Islam tertutup, Islam terbuka dan lain-lainnya. Yang paling gres adalah istilah Islam Politis, Islam fundamentalis, Islam spiritualis, Islam temporal, Islam teolog.

Semua pembagian ini tidak bisa diterima dari sudut pandang Islam, karena Islam hanya satu, yang tiada sekutu baginya dan tidak ada pengakuan terhadap nama selain itu. Islam Al-Qur'an dan Sunnah , Islam sebagaimana dipahami sebaik-baik generasi umat dan sebai-baik kurunnya , dari kalangan shahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik , generasi yang dipuji Allah dan Rasul-Nya.

Islam yang benar seperti yang disyariatkan Allah, tidak akan menjadi seperti itu kecuali jika ia berwawasan politik.Sebab Islam mengarahkan semua sisi kehidupan. Dengan kata lain, Islam merupakan sistem yang sempurna bagi kehidupan , Islam tidak hanya mengatur hubungan antar  manusia dengan Rabb-nya tanpa ada hubungan dengan cara mengatur kehidupan , menuntun masyarakat dan negara. Islam merupakan akidah, akhlak dan syari'at yang saling melengkapi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar