Minggu, 11 Oktober 2009

Dua Pemberani

Khalid bin Walid adalah satu diantara para pahlawan pemberani. Mati syahid menjadi cita-cita hidupnya yang dia habiskan di medan pertempuran.

Namun Umar bin Khattab tak kalah berani . termasuk tak sungkan mencopot Khalid sebagai komandan perang di tengah pertempuran dan puncak popularitasnya.

Saat menunggu Khalid yang tengah sakit keras, Umar berkata, "Saudaraku Khalid, tahu kah kau, mengapa aku mencopot mu dari jabatan panglima?"

"Sejujurnya, aku tidak tahu. Aku hanya berprasangka, apapun yang kau lakukan sebagai pemimpin, tentu yang terbaik untuk umat Islam secara keseluruhan . Mungkin itu pahit untuk diriku sendiri, tetapi bisa jadi manis untuk banyak orang . Sebagai pemimpin, kau memang harus memperhatikan semua orang, walaupun tidak semua orang puas dengan tindakanmu," tutur Khalid dengan lemah.

Umar sambil berlinang air mata mengungkapkan, "Sungguh aku begitu kagum padamu . Tapi, engkau tetaplah mansuia biasa yang tidak luput dari kesalahan sebagaimana diriku."

Diusapnya kepala Khalid, sambil melanjutkan, "Tidaklah aku berhentikan engkau karena tidak jujur atau aku tidak suka padamu. Jika demikian alasannya , alangkah hinanya diriku, yang karena kebencianku pada seseorang menyebabkan diriku berlaku tidak adil. Tindakan itu aku ambil semata-mata agar tidak ada orang yang mengkultuskan dirimu. Tidak ada orang yang menganggap bahwa kemenangan pasukan Muslim semata-mata karena kepemimpinanmu. Aku hanya ingin membuktikan kepada rakyat , bahwa kemenangan itu adalah karunia Allah . Siapapun panglimanya . Aku yakin engkau yakin engkau sangat bisa mengerti hal ini, " kata Umar. "Sahabatku, Umar. Rasanya aku sudah akan sampai di titik akhir hidupku. Oh Alangkah bahagianya berjumpa dengan sahabat-sahabat ku. Rasulullah, Abu Bakar dan lain-lainnya . Walaupun aku harus mati seperti seekor unta. Tidak di medan perang, seperti yang ku impikan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar