Senin, 03 Agustus 2009

Di Afghanistan, Kami Hanya Alat Amerika


Di Afghanistan, Kami Hanya Alat Amerika

Malang benar nasib tentara Inggris ini. Gara-gara menolak bertugas di Afghanistan dan meminta perdana menteri Gordon Brown untuk menarik pasukan Inggris, tentara yang bernama Joe Glenton, 27, ini menghadapi tuntutan pengadilan.

Yang membuat ia menghadapi pengadilan sebenarnya bukan hanya tuntutan itu, tapi ia menuliskan surat yang ia sampaikan langsung ke kantor Brown di Downing Street Kamis pekan lalu. “Kami hanya alat dari kebijakan luar negeri AS.” ujarnya. Glenton juga mengatakan bahwa misi NATO di Afghanistan hanya mengantarkan mereka kepada “kematian dan kerusakan” dan akan gagal.

“Saya yakin bahwa perubahan singkat yang tidak etis ini tidak hanya akan menyengsarakan masyarakat Inggris yang keluarganya terbunuh dan terluka, tapi juga untuk kehormatan bangsa Afghanistan sendiri.” tulis Glenton.

Tahun ini, kementrian pertahanan Inggris mengonfirmasikan bahwa pasukan Inggris tewas dengan jumlah yang sangat banyak melebihi tahun-tahun sebelumnya sejak tahun 2001. “Perang Afghanistan tidak akan mengurangi risiko teroris, dan tidak akan pernah memperbaiki kehidupan orang Afghanistan. Inggris sama sekali tak punya kepentingan di sana.” tambah Glenton.

Glenton akan menghadapi pengadilan pekan depan, dan kemungkinan dihukum dua tahun penjara. Namun ia menegaskan bahwa ia tak akan pernah kembali ke Afghanistan.

Awal pekan ini sebuah polling diadakan di Inggris dan menyatakan bahwa lebih dari setengah warga Inggris menyatakan bahwa militer Inggris tidak akan menang perang di Afghanistan dan harus segera ditarik dari sana secepatnya. 58% melihat serangan kepada Taliban sebagai sesuatu yang tak akan pernah bisa dimenangkan, dan 52% menyatakan tentara Inggris harus pulang secepatnya. Polling ini dilakukan oleh COmRes dan diterbitkan di harian Independent. (sa/exmnr/alqmmh)

eramuslim.com

1 komentar:

  1. hidup jadi alat negara lain tanpa tahu sebab, mati sia sia di negara lain.

    BalasHapus