Kamis, 30 Juli 2009

Fenomena Kejenuhan Terhadap Dakwah


Abu Kamil



Dakwah hakikatnya bukan saja sebuah aktivitas wajib bagi kaum pergerakan tapi sebuah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah, bukan seperti yang selama ini banyak dipahami oleh sebagian besar umat Islam, bahwa dakwah merupakan kewajiban ulama. Banyak ayat yang menjelaskan akan kewajiban dakwah terhadap seluruh ummat Islam, hanya sayangnya dakwah yang mempunyai pengertian luas telah berubah menjadi sangat sempit. Dakwah yang umum dipahami oleh sebagian besar kaum muslimin hanya sebatas ceramah(tabligh) saja, padahal dakwah sejatinya bila merujuk pada firman Allah dalam Al-qur'an mencakup berbagai aspek kehidupan manusia. Secara garis besar dakwah terbagi dua, yaitu dakwah dengan perbuatan dan dakwah dengan perkataan (lisan).

Secara ringkas dakwah mengandung pengertian 'mengajak manusia untuk hidup sesuai dengan ketentuan Allah, mengeluarkan manusia dari kehidupan yang sesat(tidak berpedoman kepada ajaran Allah) kepada kehidupan yang lurus dan selamat(sesuai dengan ajaran Allah). Dakwah juga merupakan sebuah kewajiban asasi yang diperintahkan Allah kepada para Nabi sejak Nabi Adam sampai kepada Nabi Terakhir Nabi Muhammad SAW.

Kewajiban yang langsung tersemat pada setiap pundak kaum muslimin sungguh merupakan satu bentuk kasih sayang Allah yang sangat besar, karena dengan dakwah terbuka lebar kesempatan mendapat pahala dan ampunan Allah SWT. Terlebih bagi aktifis pergerakan(harokah) dakwah, aktifitas dakwah merupakan esensi dari tegaknya sebuah bangunan pergerakan dakwah. Tanpa aktifitas dakwah dari kader-kadernya baik secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri, maka harokah jadi tidak bermakna apa-apa.

Dakwah yang merupakan sebuah esensi dari tegak serta tumbuh kembangnya sebuah pergerakan, dalam perjalanannya ternyata juga menghadapi sebuah problem yang sama dengan aktifitas-aktifitas lain, problem kejenuhan terhadap dakwah.

Fenomena kejenuhan terhadap dakwah kalau di amati dari waktu ke waktu semakin kentara dikalangan aktifis dakwah, dan hal ini tentu saja perlu penanganan yang baik serta sistematis karena apabila tidak segera dilakukan, bukan saja mampu merontokan bangunan harokah saja, tapi merugikan pada capaian-capaian dakwah yang selama ini telah terbangun

Ada beberapa faktor krusial penyebab terjadinya 'kejenuhan terhadap dakwah, diantaranya :

  • materi yang disampaikan pada objek dakwah tidak aktual, bahkan kadang berulang-ulang, tidak variatif, dan objektif.
  • cara penyampaian yang monoton, hingga suasana jadi kaku dan kadang tegang, hingga membuat objek dakwah tidak nyaman.
  • penampilan pemateri yang tidak mampu membuat mustami' yakin dengan kemampuan dai' tersebut.
  • dan yang terakhir, yang paling utama adalah keihlasan dalam menyampaikan materi dakwah.

Empat faktor tersebut sayangnya telah menjadi sebuah fenomena yang sedang meghinggapi pergerakan dakwah di Indonesia saat ini. Semoga catatan ini mampu mengingatkan paling tidak saya pribadi, dan alhamdulillah kalau catatan kecil ini juga mampu menjadi wasilah perbaikan.Amin.


1 komentar:

  1. Fenomena seperti ini harus segera dicarikan solusinya agar dakwah tidak terganggu karenanya.

    BalasHapus